Mulai ku tulis lagi. Wah, gak kerasa udah lamaaaaa banget..setiap detik dalam kehidupan adalah misteri ILLAHI..(kata Ari Lasso..). Tapi memang begitu adanya, karena setiap dari kita gak dapat melihat langsung yang bakal terjadi esok hari, yah...sebelum kita mejalani hari itu.
الله memang adil karena bila kita mengetahui apa yang bakalan terjadi pada diri kita esok, maka itu akan menjadikan kita menggampangkan jalan hidup kita. Atau bahkan kita ketakutan untuk melangkah sehingga akan diam ditempat saja..
Dalam setiap inchi jalan hidup telah diatur oleh-Nya, baik atau buruk, sehat atau sakit, bahagia atau sedih, Suka atau benci, hidup atau mati, semua telah tertulis dalam diary الله , atau lebih kita kenal " Lauh Mahfuzh ( لَوْحٍ مَحْفُوظٍ) ". Tinggal diri kitalah yang memilih jalan untuk menuju akhir kehidupan kita, akan 'Husnul Khotimah (akhir yang baik)' atau "Su'ul Khotimah (akhir yang buruk)'.
الله selalu menuruti prasangka hamba-Nya, oleh karena itu kita harus selalu berbaik-sangka pada الله istilahnya berkhusnudzon dengan ketetapan الله.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah R.A, Rasulullah SAW pernah bersabda:
" Allah Ta’ala berfirman, “Aku sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku akan bersamanya selama ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam sekumpulan orang maka Aku akan mengingatnya dalam sekumpulan yang lebih baik dan lebih bagus darinya…. ” "
(HR. Bukhari & Muslim)Seperti yang terjadi dalam beberapa hari ini, semenjak melakukan test kesehatan dan terdapat beberapa titik sel berbahaya (yang aku anggap mematikan, 'kanker') padahal itu hanya persepsi manusia. Kehidupan dan jalan fikiranku menjadi semakin jauh dari yang namanya tawakal, semua hanya kebingungan dan kebingungan semata. Hanya curhat kepada sesama makhluk ciptaan tanpa mau merayu Sang Pencipta (yaitu الله sebagai Dzat yang lebih berhak atas hidup dan matiku), semua jalan terasa buntu dan tidak adil. Ketakutan akan masa depan seperti gambar jurang yang menganga di depanku, hingga membuatku takut tuk melangkah. Padahal jurang itu hanya imajinasi seorang yang putus asa, malu banget...seperti orang yang tidak punya agama saja.
Namun alhamdulillah kesadaran itu akhirnya ada padaku, tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Setelah tanya sana-sini, browsing ke sana-sini akhirnya terjawab sudah kekhawatiran itu. Memang sih kanker tapi alhamdulillah masih jinak, tinggal mencari cara yang tepat agar yang jinak segera pergi jangan sampai jadi ganas (Insya Allah, Aamiin). Semua pasti ada obatnya, hanya tinggal berikhtiar (berusaha) semaksimal mungkin. Dan untuk sembuh atau tidaknya serahkan semua pada yang punya kehidupan yaitu الله swt. Istilah bahasa jawanya "pasrah bongkok-an"
Memang sih hidup, mati, rezeki dan jodoh adalah ada ditangan الله , tapi sebagai manusia harus berusaha untuk mendapatkan yang terbaik
Hanya mengharap kesembuhan pada Allah dan dalam hati berdoa:
"Semoga semua ini adalah teguran agar diri menjadi hamba yang lebih baik lagi, semoga bukan sebagai azab karena murka Illahi" Aamin ya Robal alaminTulisan ini hanya sebagai motivasi (terutama untuk penulisnya), karena الله tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan manusia.
Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa) : Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami ; ampunilah kami ; dan rahmatilah kami. Engkau penolong kami maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.
InsyaAllah(Al-Baqarah 286)